Bagi umat Islam yang bermadzhab Syafi’i seperti kebanyakan muslim di Indonesia tentu sudah tidak asing dengan bacaan doa qunut. Qunut biasanya dibaca saat sholat subuh yaitu setelah ruku’ dan setelah membaca i’tidal saat rokaat kedua. Imam An Nawawi menjelaskan di dalam kitab Al Adzkar An Nawawi bahwa qunut sholat subuh merupakan sunnah. Hal tersebut diyakini karena terdapat hadits shahih di dalamnya. Hadits tersebut dari Anas radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan qunut saat sholat subuh sampai beliau meninggal dunia. Hadits tersebut diriwayatkan oleh al Hakim Abu Abdillah di dalam kitab al Arba’in. Ia juga mengatakan bahwa hadits tersebut shahih.
Hukum Bacaan Doa Qunut
Meski begitu, banyak kontroversi yang muncul mengenai hukum membaca qunut dalam sholat subuh. Apalagi, jika menetapkan suatu amalan tanpa adanya dalil yang benar, maka amalan tersebut terlarang dalam syariat Islam. Seperti yang dijelaskan dalam hadits Aisyah yang diriwayatkan Bukhari Muslim yang intinya adalah umat yang menetapkan suatu perkara atau amalan yang tidak berdasarkan atas perkara kami, maka amalan tersebut akan tertolak. Hal ini juga yang membuat banyak kontroversi tentang qunut subuh. Ada beberapa pendapat dari para ulama mengenai hukum bacaan doa qunut sebagai berikut :
- Pendapat Pertama
Qunut subuh disunnahkan untuk dibaca terus menerus. Pendapat tersebut berasal dari Malik, Al-Hasan bin Sholih, Ibnu Abi dan Imam Syafi’iy. Akan tetapi, seluruh dalil yang digunakan oleh pendapat pertama ini termasuk hadits yang lemah dan tidak dapat dikuatkan. Apalagi, qunut sendiri memiliki banyak makna jika ditelaah dari segi bahasa seperti berikut :
- Sikap Tunduk dan Taat
Makna qunut sebagai sikap tunduk dan taat terdapat di dalam salah satu ayat di Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 116. Di dalam ayat tersebut terdapat penggalan kata yang berasal dari kata qunut yang berarti tunduk.
- Perintah untuk Sholat
Makna qunut yang kedua ada di dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat ke-43. Pada ayat tersebut, kata qunut diartikan ‘sholatlah’ yang merupakan perintah untuk sholat.
- Sikap Tenang
Qunut sebagai sikap tenang terdapat dalam salah satu ayat di Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 238. Dalam hadits riwayat bukhari dan muslim dijelaskan bahwa salah satu sahabat Rasulullah SAW, Zaid bin Arqam, yang sebelumnya mengobrol saat sedang sholat lalu diam dan dilarang berbicara sejak diturunkannya hadits tersebut.
- Berdiri dengan Cukup Lama Ketika Sholat
Makna keempat dari qunut diriwayatkan dalam salah satu hadits Bukhari dan Muslim. Di dalam hadits tersebut qunut disebut memiliki arti berdiri lebih lama saat sholat dengan memanjangkan bacaan sholat.
- Pendapat Kedua
Pendapat kedua berasal dari Abu Hanifah, Sufyan Ats-Tsaury dan lainnya yang termasuk ulama Kufah. Mereka berpendapat bahwa qunut subuh tidak diriwayatkan. Hal ini karena qunut sudah mansukh atau terhapus hukumnya. Tetapi, dalil yang digunakan oleh pendapat kedua yang menyatakan mansukh-nya qunut juga termasuk lemah.
- Pendapat Ketiga
Pendapat ketiga ini menyatakan bahwa bacaan qunut subuh tidak disyariatkan kecuali qunut nazilah yang boleh dilakukan pada sholat subuh dan juga pada sholat-sholat lainnya. Pernyataan tersebut merupakan pendapat dari Imam Ahmad, Yahya bin Yahya Al-Laitsy, Al-Laits bin Sa’ad dan ahli fiqh yang termasuk para ulama ahlul hadits. Dari Ath-Thohawy 1246, Al-Baihaqi 2213 dan Ath Thabarany seperti di dalam Majma’ Az-Zawa’id 2137 dan Al-Haitsamy yang mengatakan : “rawi-rawinya tsiqoh”. Bahwa tidak ada dalil shohih yang mensyariatkan qunut dalam sholat subuh secara terus menerus.
Makna Qunut Berdasarkan Terjemahannya
Doa qunut memiliki banyak makna jika dilihat dari terjemahannya. Simak ulasannya sebagai berikut :
- Permohonan Berupa Petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Pada awal bacaan doa qunut memiliki terjemahan yang menjelaskan bahwa kita memohon petunjuk kepada Allah. Petunjuk yang diharapkan tentu saja agar kita mampu membedakan antara sesuatu yang benar dan yang salah. Sehingga, kita terhindar dari jalan yang sesat dan mendapatkan ketetapan hati dan istiqomah pada jalan yang baik dan benar.
- Permohonan Atas Keselamatan
Selanjutnya adalah memohon keselamatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Keselamatan yang diharapkan tidak hanya terkait fisik kita di dunia saja. Tetapi juga selamat dari hal-hal buruk, penyakit dan keselamatan dari siksa di akhirat kelak.
- Permohonan Agar Allah Berkenan Menjadi Wali Kita
Ketiga adalah memohon Allah agar berkenan menjadi wali kita. Jika Allah menjadi wali, maka kita akan menjadi orang yang dikasihi sekaligus diperhatikan oleh Allah. Dengan begitu, Allah akan memberikan petunjuk kepada kita agar selalu berada di jalan yang benar dan ditunjukkan jalan ketika menghadapi setiap ujian.
- Permohonan Keberkahan
Di setiap rezeki baik itu berupa harta, kesehatan, pekerjaan, ilmu dan sebagainya tentu kita mengharapkan keberkahan dari Allah. Para ulama mengatakan bahwa berkah memiliki arti kebaikan yang melimpah dan terus mengalir.
- Memohon Perlindungan
Kita sebagai hamba tentu memohon untuk selalu diberikan perlindungan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari setiap keburukan yang ada.
- Mengakui Ketetapan Allah
Dengan bacaan qunut, kita mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya yang mampu memutuskan ketetapan di dalam hidup umat-Nya. Entah itu merupakan ketetapan baik atau buruk bagi kita, tidak ada yang bisa menjatuhkan ketetapan tersebut. Oleh karena itu, sebagai manusia kita tidak boleh bertanya-tanya apalagi menyesali ketetapan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
- Pujian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Selain memohon Allah untuk menjadi wali kita, di dalam qunut juga terdapat makna yaitu pujian kepada Allah bahwa tidak akan terhina bagi seseorang yang menjadi wali Allah.
- Pengakuan Bahwa Tidak Akan Dimuliakan Musuh-musuh Allah
Sesungguhnya musuh-musuh Allah adalah orang-orang yang kafir. Maka, orang-orang kafir itulah yang tidak akan pernah dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Terdapat larangan dari Rasulullah Shallallahu A’laihi Wassalam kepada kita agar tidak memberikan panggilan kehormatan atau semacamnya dengan maksud menyanjung orang-orang kafir.
- Memuji Allah yang Maha Mulia dan Maha Tinggi
Juga terdapat makna yang berarti pujian kepada Allah bahwa Allah Maha Mulia dan Maha Tinggi.
- Menunjukkan Sikap Pasrah Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Pada bagian terakhir dari bacaan doa qunut memiliki makna bahwa kita menunjukkan sikap pasrah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita juga mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya tempat untuk bersandar dan hanya kepada Allah kita bergantung untuk mendapatkan keselamatan.
Meski terdapat beberapa pendapat mengenai hukum qunut dalam sholat subuh, bukan untuk memastikan pendapat siapa yang paling benar. Hal ini karena kebenaran bukanlah milik umat manusia. Sesungguhnya kebenaran itu adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa berada di jalan yang lurus dan terhindar dari kesesatan.